Verification: 6cb86c86b08afb36
Candi

Candi Sawentar: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Blitar

Pedalaman Jawa Timur, terkenal dengan hamparan sawah hijau, perbukitan asri, dan kekayaan budaya yang tak ternilai. Di antara panorama alam yang memukau ini, tersembunyi sebuah harta karun sejarah, yaitu Candi Sawentar. Candi Hindu-Buddha ini berdiri kokoh di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, memancarkan aura mistis dan kemegahan masa lampau.

Sebagai saksi bisu perjalanan peradaban Nusantara, Candi Sawentar menyimpan cerita menarik tentang kejayaan kerajaan-kerajaan di masa lampau. Di balik batu andesit yang kokoh dan ukiran yang rumit, terukir kisah tentang keyakinan, ritual, dan kejayaan para leluhur. Bagi para penjelajah sejarah dan budaya, Candi Sawentar bagaikan gerbang menuju masa lampau, mengantarkan pengunjung dalam petualangan yang tak terlupakan.

Sejarah Candi Sawentar

Candi Sawentar, menjulang di antara hamparan sawah dan perbukitan Blitar, menyimpan kisah panjang tentang kejayaan Kerajaan Majapahit. Dibangun pada masa keemasan kerajaan ini, sekitar abad ke-14, candi ini menjadi saksi bisu perkembangan peradaban Hindu-Buddha di Jawa Timur.

Sejarah Candi Sawentar terukir dalam prasasti yang ditemukan di sekitar candi. Prasasti ini menyebutkan bahwa candi ini didirikan pada tahun 1379 Saka (1457 M) atas perintah Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak. Candi ini diyakini sebagai tempat suci untuk memuja Dewa Siwa dan Dewi Durga, dewa-dewi utama dalam agama Hindu.

Pembangunan Candi Sawentar diperkirakan memakan waktu yang lama, mengingat kompleksitas arsitektur dan detail ukirannya yang rumit. Batu andesit yang kokoh menjadi bahan utama bangunan candi ini, menandakan ketahanan dan kemegahan yang ingin ditampilkan.

Bukti sejarah menunjukkan bahwa Candi Sawentar memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Majapahit. Gaya arsitektur candi ini mirip dengan candi-candi Majapahit lainnya, seperti Candi Penataran dan Candi Jago. Ukiran relief pada Candi Sawentar pun menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, yang erat kaitannya dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Majapahit.

Seiring runtuhnya Kerajaan Majapahit, Candi Sawentar gradually menjadi terbengkalai. Semak belukar menyelimuti candi, dan bangunannya mulai mengalami kerusakan. Untungnya, pada tahun 1928, Dinas Purbakala Hindia Belanda melakukan pemugaran Candi Sawentar. Upaya pemugaran ini mengembalikan kejayaan candi dan membuatnya kembali dapat diakses oleh masyarakat.

Kini, Candi Sawentar menjadi salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang paling penting di Jawa Timur. Keindahan arsitektur, nilai sejarah yang tinggi, dan suasana mistis yang menyelimuti candi ini menjadikannya daya tarik wisata yang tak terlupakan. Bagi para penjelajah sejarah dan budaya, Candi Sawentar adalah sebuah kapsul waktu yang membawa pengunjung kembali ke masa keemasan Kerajaan Majapahit.

Di balik batu andesit yang kokoh dan ukiran yang rumit, Candi Sawentar menyimpan cerita tentang keyakinan, ritual, dan kejayaan para leluhur. Bagi para pengunjung, candi ini bukan hanya sebuah bangunan tua, tetapi sebuah jendela menuju masa lampau, yang membuka wawasan tentang warisan budaya bangsa yang tak ternilai.

Lokasi Candi Sawentar

Candi Sawentar, tersembunyi di antara hamparan sawah hijau dan perbukitan asri di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bagi para penjelajah sejarah dan budaya, menemukan candi ini bagaikan menemukan harta karun tersembunyi.

Akses menuju Candi Sawentar cukup mudah dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Blitar.

Berikut beberapa panduan untuk mencapai Candi Sawentar:

Dari arah Kota Blitar:

  • Kendaraan pribadi: Ikuti Jalan Raya Garum jurusan Malang-Blitar. Sekitar 17 kilometer dari Kota Blitar, belok kanan menuju Jalan Sawentar. Ikuti jalan ini sekitar 8 kilometer hingga tiba di lokasi candi.
  • Angkutan umum: Naik angkot jurusan Kanigoro dari Terminal Benceh. Turun di Pasar Kanigoro, kemudian naik ojek atau becak menuju Candi Sawentar.

Setibanya di lokasi candi, pengunjung akan disambut dengan atmosfer yang tenang dan mistis. Suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di sekitar candi menambah suasana damai dan menenangkan.

Pemandangan sawah hijau dan perbukitan asri di sekitar candi menjadi pelengkap keindahan alam yang memanjakan mata. Pengunjung dapat menikmati suasana tenang dan asri sambil mempelajari sejarah dan budaya yang terukir di Candi Sawentar.

Fungsi Candi Sawentar

Candi Sawentar, yang berdiri kokoh di tengah hamparan sawah dan perbukitan Blitar, menyimpan banyak makna dan fungsi di balik batu andesit yang kokoh dan ukiran yang rumit. Bagi masyarakat Jawa Timur pada masanya, candi ini bukan hanya sebuah bangunan suci, tetapi memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual, sosial, dan politik.

Fungsi utama Candi Sawentar adalah sebagai tempat suci untuk memuja dewa-dewi Hindu, terutama Dewa Siwa dan Dewi Durga. Hal ini dibuktikan dengan adanya yoni di dalam bilik candi, sebuah simbol kesuburan dan keibuan yang erat kaitannya dengan Dewi Durga. Relief-relief pada candi pun menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, yang menjadi landasan moral dan spiritual bagi masyarakat Hindu pada masa itu.

Selain sebagai tempat suci, Candi Sawentar juga berfungsi sebagai simbol kejayaan Kerajaan Majapahit. Gaya arsitektur candi yang mirip dengan candi-candi Majapahit lainnya, seperti Candi Penataran dan Candi Jago, menunjukkan bahwa candi ini dibangun pada masa kejayaan kerajaan tersebut. Kemegahan candi dan kompleksitas ukirannya menjadi bukti kehebatan arsitektur dan seni pada masa itu.

Candi Sawentar juga memiliki fungsi sebagai penanda sejarah. Prasasti yang ditemukan di sekitar candi menyebutkan bahwa candi ini didirikan pada tahun 1379 Saka (1457 M) atas perintah Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak. Hal ini menunjukkan bahwa candi ini menjadi saksi bisu peralihan kekuasaan dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Demak.

Fungsi Candi Sawentar tidak hanya terbatas pada masa lampau. Saat ini, candi ini menjadi salah satu situs bersejarah terpenting di Jawa Timur dan objek wisata budaya yang menarik. Pengunjung dapat mempelajari sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Jawa Timur pada masa lampau melalui arsitektur, relief, dan prasasti yang terdapat di candi ini.

Candi Sawentar adalah sebuah warisan budaya bangsa yang tak ternilai. Melestarikan candi ini berarti menjaga memori kolektif bangsa dan mewariskan pengetahuan tentang sejarah dan budaya kepada generasi penerus.

Corak Candi Sawentar

Candi Sawentar, berdiri kokoh di antara hamparan sawah dan perbukitan Blitar, memancarkan pesona arsitektur yang memukau. Perpaduan keanggunan dan kemegahan terlihat jelas pada setiap sudut bangunan candi, menjadikannya salah satu contoh terbaik arsitektur Hindu-Buddha di Jawa Timur.

Bentuk Candi Sawentar terbilang sederhana, yaitu bujur sangkar dengan atap berbentuk stupa bertingkat. Kesederhanaan ini diimbangi dengan keindahan detail ukiran yang menghiasi seluruh permukaan candi. Ukiran-ukiran ini menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta berbagai motif flora dan fauna yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Batu andesit yang kokoh menjadi bahan utama pembangunan Candi Sawentar. Warna abu-abu batu ini berpadu harmonis dengan hijaunya sawah dan birunya langit, menciptakan panorama yang indah dan menenangkan.

Beberapa ciri khas arsitektur Candi Sawentar antara lain:

  • Kaki candi: Tersusun dari batu andesit yang kokoh dan dihiasi dengan relief kalamakara, yaitu raksasa yang menelan kepala gajah.
  • Bahu candi: Terdiri dari tiga tingkat dengan ukiran-ukiran yang menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata.
  • Atap candi: Berbentuk stupa bertingkat yang semakin mengecil ke atas. Atap ini dihiasi dengan berbagai motif flora dan fauna, serta puncak stupa yang berbentuk finial.
  • Relief: Relief-relief pada Candi Sawentar menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta berbagai motif flora dan fauna yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Relief-relief ini dipahat dengan detail yang halus dan indah, menunjukkan keahlian para seniman pada masa itu.
  • Ornamen: Candi Sawentar dihiasi dengan berbagai ornamen, seperti kala, makara, awan, dan motif sulur. Ornamen-ornamen ini menambah keindahan candi dan memberikan kesan magis dan mistis.

Arsitektur Candi Sawentar tidak hanya indah dan menawan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Bentuk candi yang bujur sangkar melambangkan kesempurnaan, sedangkan atap stupa yang bertingkat melambangkan tingkatan alam semesta. Relief-relief pada candi pun memiliki makna spiritual yang berkaitan dengan ajaran agama Hindu-Buddha.

Keindahan arsitektur Candi Sawentar menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Di sini, pengunjung dapat merasakan atmosfer magis dan mistis yang menyelimuti candi, serta mempelajari sejarah dan budaya masyarakat Jawa Timur pada masa lampau. Candi Sawentar adalah sebuah karya seni arsitektur yang tak ternilai dan salah satu warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan.

Relief Candi Sawentar

candi sawentar

Candi Sawentar, tersembunyi di antara hamparan sawah dan perbukitan Blitar, bukan hanya sebuah bangunan tua, tetapi sebuah jendela menuju masa lampau. Di balik batu andesit yang kokoh dan ukiran yang rumit, terukir kisah-kisah epik dari epos Ramayana dan Mahabharata. Relief-relief pada candi ini menjadi sebuah media visual yang menceritakan nilai-nilai moral, spiritual, dan budaya masyarakat Jawa Timur pada masa lampau.

Relief-relief pada Candi Sawentar dipahat dengan detail yang halus dan indah, menunjukkan keahlian para seniman pada masa itu. Setiap relief memiliki makna dan ceritanya sendiri, yang dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara.

Berikut beberapa contoh relief yang terdapat di Candi Sawentar:

  • Relief Ramayana: Relief ini menceritakan kisah perjalanan Rama dalam membebaskan Dewi Sinta dari cengkeraman Rahwana. Beberapa adegan yang digambarkan dalam relief ini antara lain: Rama dan Sinta di hutan Dandaka, Rama bertemu Hanuman, Rama dan pasukannya menyeberangi lautan, pertempuran antara Rama dan Rahwana, dan pembebasan Dewi Sinta.

  • Relief Mahabharata: Relief ini menceritakan kisah perang saudara antara Pandawa dan Kurawa. Beberapa adegan yang digambarkan dalam relief ini antara lain: Pandawa dan Kurawa bermain dadu, Arjuna bertapa di gunung Indrakila, pertempuran di Kurukshetra, dan kematian Bima dan Duryodhana.

  • Relief Garuda: Relief ini menggambarkan burung Garuda yang membawa Dewa Wisnu. Garuda melambangkan kekuatan dan kebebasan, sedangkan Dewa Wisnu melambangkan pelindung alam semesta.

  • Relief Dewa-Dewi: Relief ini menggambarkan berbagai dewa-dewi dalam agama Hindu, seperti Dewa Siwa, Dewi Durga, Dewa Brahma, dan Dewi Saraswati. Dewa-dewi ini melambangkan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kekuatan, kesuburan, pengetahuan, dan seni.

Relief-relief pada Candi Sawentar bukan hanya indah dan menarik, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. Bagi para pengunjung, relief-relief ini menjadi media pembelajaran tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam epos Ramayana dan Mahabharata.

Melestarikan relief-relief Candi Sawentar berarti menjaga warisan budaya bangsa yang tak ternilai. Dengan mempelajari relief-relief ini, kita dapat memahami nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Candi Sawentar adalah salah satu situs bersejarah terpenting di Jawa Timur dan objek wisata budaya yang menarik. Pengunjung dapat mempelajari sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Jawa Timur pada masa lampau melalui arsitektur, relief, dan prasasti yang terdapat di candi ini.

Keistimewaan Candi Sawentar

candi sawentar

Candi Sawentar, tersembunyi di antara hamparan sawah dan perbukitan Blitar, menyimpan keistimewaan yang menjadikannya salah satu situs bersejarah dan wisata budaya yang menarik di Jawa Timur. Keistimewaan ini terletak pada perpaduan sejarah yang kaya, arsitektur yang memukau, dan keindahan alam yang asri.

Sejarah yang Kaya:

  • Candi Sawentar didirikan pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14. Hal ini dibuktikan dengan gaya arsitektur candi yang mirip dengan candi-candi Majapahit lainnya, seperti Candi Penataran dan Candi Jago.
  • Prasasti yang ditemukan di sekitar candi menyebutkan bahwa candi ini didirikan atas perintah Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak. Hal ini menunjukkan bahwa candi ini menjadi saksi bisu peralihan kekuasaan dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Demak.
  • Candi Sawentar pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk, raja terbesar Kerajaan Majapahit, pada tahun 1380 Saka (1458 M). Kunjungan ini menunjukkan pentingnya Candi Sawentar sebagai tempat suci pada masa itu.

Arsitektur yang Memukau:

  • Candi Sawentar memiliki bentuk yang sederhana namun indah dan megah. Bentuk candi yang bujur sangkar dengan atap stupa bertingkat melambangkan kesempurnaan dan tingkatan alam semesta.
  • Candi ini dihiasi dengan ukiran-ukiran yang detail dan rumit, menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta berbagai motif flora dan fauna. Relief-relief ini dipahat dengan halus dan indah, menunjukkan keahlian para seniman pada masa itu.
  • Candi Sawentar terbuat dari batu andesit yang kokoh dan tahan lama. Warna abu-abu batu ini berpadu harmonis dengan hijaunya sawah dan birunya langit, menciptakan panorama yang indah dan menenangkan.

Keindahan Alam yang Asri:

  • Candi Sawentar terletak di pedesaan yang asri, dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan perbukitan yang indah. Pemandangan alam ini menambah suasana tenang dan damai di sekitar candi.
  • Suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di sekitar candi menambah suasana alami dan menyegarkan.
  • Udara di sekitar candi yang segar dan bersih membuat pengunjung merasa nyaman dan rileks.

Keistimewaan Candi Sawentar tidak hanya terletak pada sejarah, arsitektur, dan keindahan alamnya, tetapi juga pada nilai budaya dan spiritualnya. Candi ini merupakan peninggalan sejarah yang penting dan situs suci bagi masyarakat Hindu-Buddha pada masa lampau.

Bagi para pengunjung, Candi Sawentar menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Jawa Timur pada masa lampau. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam yang asri dan suasana tenang dan damai di sekitar candi.

Candi Sawentar adalah sebuah harta karun budaya bangsa yang patut dilestarikan. Kunjungi Candi Sawentar dan rasakan sendiri keistimewaan yang ditawarkannya.

Tiket Masuk Candi Sawentar

  • Dewasa: Rp 5.000
  • Anak-anak: Rp 3.000
  • Pelajar: Rp 2.000

Jam Buka Candi Sawentar:

  • Setiap hari: 08.00 WIB – 17.00 WIB

Penutup

Candi Sawentar, tersembunyi di antara hamparan sawah dan perbukitan Blitar, telah mengantarkan pengunjung dalam perjalanan menelusuri lorong waktu. Keindahan arsitektur, nilai sejarah yang kaya, dan suasana magis yang menyelimuti candi ini meninggalkan kesan mendalam bagi para penjelajah sejarah dan budaya.

Lebih dari sekadar bangunan kuno, Candi Sawentar adalah sebuah warisan budaya bangsa yang tak ternilai. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur, seperti keharmonisan dengan alam, penghormatan terhadap dewa-dewi, dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam epos Ramayana dan Mahabharata.

Melestarikan Candi Sawentar berarti menjaga memori kolektif bangsa dan mewariskan pengetahuan tentang sejarah dan budaya kepada generasi penerus. Kunjungi Candi Sawentar dan rasakan sendiri pengalaman tak terlupakan dalam menjelajah jejak peradaban masa lampau.

Back to top button

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.